Membicarakan Kesedihan.

image
Weheartit.com

Akhir-akhir ini aku sering mengupas kesedihanku sendiri. Menguliti luka-luka yang pantasnya ingin kumaki. Dan sembilu yang selalu ingin kubawa berlalu.
Aku kehilanganmu. Mimpi yang kubangun sebelum sulur melingkari pohon. Harapan merupa daun ranggas yang tak lagi bertunas. Lantas kesedihanku tak bisa dibayar lunas dengan kesabaran.
Kesabaran selalu berbatas.

Menunggu di kerumitan. Seperti menunggu doa yang tak segera berbalas. Doa-doa telah aku titipkan. Pada angin, gerimis, malam, siang dan masih banyak lagi waktu yang kupanjatkan. Namun Tuhan, kadang Dia tak seperti harapan. Ada juga perjuangan yang harus berakhir begitu menyedihkan.

28 pemikiran pada “Membicarakan Kesedihan.

  1. “Namun Tuhan, kadang Dia tidak seperti yg kuharapkan”… Karena Dia adalah Tuhan maka Dia tidak akan seperti yang kamu harapkan, tapi Dia LEBIH dari apa yang kamu harapkan… Percayalah, yang terbaik belum tiba dan nanti akan tiba…

    Aku juga suka deh sama kalimat “Aku kehilanganmu. Mimpi yang kubangun sebelum sulur melingkari pohon”. Suka banget sama pengandaiannya….

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar