Engkau Ada

Hei,

Aku merindukanmu, seperti gurun luas yang mendambakan hujan. Meski datangnya tak pernah berwaktu. Rindu seperti ranting yang mendamba tunas daun setelah ranggas. Tapi lihatlah, semua hanya butuh waktu.

Engkau lihat, aku mampu melihatmu diantara kelip lampu kota ketika malam, di tempat yang tinggi ketika seolah bintang dan lampu-lampu itu menyatu menyajikan sebuah pemandangan spektakuler. Dan aku ingat, engkau selalu menjadi tempatku kembali, untuk bermimpi.

Dan kini, aku disini. Kembali mengerahkan tenaga ekstra. Untuk tujuan yang berlipat ganda. Meski engkau bukan satu-satunya. Setidaknya engkau ada, bersama bayangan abstrak lain yang selalu ingin kurealisasikan.

Percayalah,

Engkau selalu ada, hanya saja terkadang aku lupa. Bahwa engkau juga mimpiku.

Bahwa engkau juga tujuanku.

Malang, 2017

7 pemikiran pada “Engkau Ada

Tinggalkan komentar